Minggu, 07 Maret 2010

Kunjungan Presiden SBY Untuk Kerjasama Indonesia dan -Australia Oleh Mas’ud HMN Adanya rencana kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Australa awal Nopember 2009 ini tentu sangat bearrti dalam membangun kerja sama Indonesia Australia,Khusunya menghapus kekhawatiran pihak Indonesia selama ini terhadap kebijakan pertahanan Australiai yang lazim disebut Dibb Reviuw. Apa lagi,naiknya Kevin Ruth sebagai Perdana Menteri yang berbeda dengan pendahulunya, tingkat kekhawatiran mulai mengendor,Artinya tidak lagi ada isu baru yang potensial menganggu . Amat berbeda ketika Dibb (l995) mngajukan konsep Teritory Utara yang terkenal itu dan juga aliannsi John Howard dengan Aliansi Amerikanya,kelihatan sekali retaknya hubungan Indonesia Australia.Masyarakat kedua negara sangat terlibat dalam kehawatiran terhadap hubungan kedua tetangga ini. Jadi,,demi untuk kepentingan kejujuran dan rasionalitas, untuk apa hubungan itu bagi kedua negara perlu disamakan dulu. Apakah untuk saling mengalahkan (kolonial), ataukah untuk kemitraan (cooperatif) dalam kerangka kesejahteraan ,kedanaian wilayah selatan ini Misalnya apa tujuan akhir Dr Paul Dibb yang membagi tiga wilayah pertahanan Australia yang disebut sebagai konsep Teritory Utara )l995).Yakni wilayah I dengan panjang 4ribu mil meliputi utara,,Selandaia baru Cosmos Wilayah perthanan II 3ribu mils kearah Asia Tenggara dan Asia selatan dan Wilayah III wilayah diluar itu belahan dunia lainnya Yang pada intinya adalah kemanaan Australia dengan memandang Indonesia sebagai ancaman.(Australia Dimata Indonesia :l988) Jika dimisalkan lagi dalam gambar:Ada militer Australia dengan tameng pengaman bertulisn Dibb Report memunculkan dari tiga lobang moncong meriam. Moncong meriam dihadapkan pada dua orang yang sedang memegang anak panah.Dibawah dua orang -yang mengambarkan Indonesia dan Papua Niew Gunea itu- tertulis : Memakai Tameng besar?/ Hak dia ! Bukan lantaran takut sama kita. (Kompas 7 Juni l986) Tetapi ,apakah benar tidak ada kekhawatiran yang melatar belakangi Dibb Review. tersebut.Sementara,di Perlemen Australia sendiri pembahasan tentang pertahanan Australia yang mampu mwenghadapi segala ancaman dari utara terus berlangsung. Juga, Paul Dibb sendiri,punya kapasitas sebagai Deputi Direktur Joint Inteligent Organisation,disamping jabatan sebagai Pusat Pengkajian Stategi Pertahanan Keamanan di Monash University.. Ini menunjukkan ada yang tersembunyi dibalik konsep pertahanan tersebut. Konsep Dibb Review memang dibatasi menjelang tahun 2005 an. Tetapi, tidak bisa tidak dengan kebijakan John Howards yang beraliansi dengan Amerika esensi Dibb Review terus saja berlangsung Kembali kepada persoalan kejujuran dan rasionalitas antara Jakarta dan Canberra, paska John Howard menjadi penting. Misalnya jangan sampai ada lagi demontrasi di Jakarta yang mengancam Kedutaan Besar Australiai.Apa lagi adanya sweaping terhadap warga negara Australia oleh pihak masyrakat Indonesia.Sebaliknya tidak lagi kata kata pedas petinggi Austtalia menuduh Indonesia teroris..Atau tidak terulangnya kasus Sutioyoso, dalam kapasitas Gubernur Jakarta diundang sebagai tamu ke Australia kemudian didatangi oleh pihak Kepolisian Australia untuk ditangkap dijadikan tersangka dalam Pengadilan berkaitan masaalah semasa Timur Leste belum merdeka... Menurut pendapat saya,Jakarta dan Canbera harus merumuskan strategi pertahanan dan strategi persehabangan. yang berintikan dua hal yaitu Pertama,Dibb Review harus dimodivikasi menjadi pertahanan bersama ,untuk mengamankan sumber daya ekonomi keluatan,perikanan dan sumber lainnya,Sebab kekakyaan laut, dan kekayaan lainnya dapat diatur penggarapan secara bersama jika kedua negara mau melakukannya. Alasannya dua samudera Indonesia dan Pasifik berada dalam lingkup wilayah Indonesia dan Australaia yang nota bene adalah dua negara kuasa diregion selatan ini Kedua, strategi persahabatan dibangun atas persmamaan yang tidak saling menganggu.,Indonesia harus menghapus image sebagai negara yang dipengaruhi kakuatan radikalisme Agama. Sementara Australia harus menghapus pula mitos yang mengukuhkan diri orang Austalia adalah orang Eropah di Selatan. Tidak demikian. Indonesia dan Australia adalah sama sama orang Selatan saat ini yang berjuang untuk menentukan kepastian hari depan mereka sendiri.: Era Kevin Ruth Era Kevin Ruth niscaya sebuah harapan Mungkin era John Howard adalah sisi yang crusial dalam hubunga Jakarta dan Canbera bila melihat berbagai peristiwa yang terjadi .Peristiwa Bom Bali yang menewaskan 200 warga Australia diikuti dengan Bom Kuningan yang ditujukan pada Kantor Kedutaan Besar Australia adalah sisi gelap dari konteks Jakarta dan Canberra. Saat itu,banyak orang menyaksikan kemarahan Australia dengan bahasa yang disampaikan John Howard yang serta merta beralinsi dengan Amerika menuduh sana sini biang teroris, termasuk Indonesia. Orangpun dapat memahami perasaan pemerintah Australia waktu itu yang secara hitam putih berjuang digarris depan menghadapi kekerasan dan aksi kaum teroris. Namun demikian, Jakarta ingin memahami persoalan itu secara jernih.Maksudnya ketegasan sikap Indonesia terhadap Teroris tidaklah mencala mencle. Tetapi kejernihan pandangan umat Islam,harus diberi juga bobot tersendiri. Kekerasan tidak akan selsesai dengan membalas dengan aksi kekerasan pula.Apa lagi menentukan seenakanya siapa yang mendalangi teror.Pertimbangan melawan Teror,yang dipimpin Amerika tidak bisa diterima sepenuhnya oleh banyak kawasan dunia Inilah agaknya suasana yang crusial bagi Jakarta dan Canbera, ketika Indonesia mendukung aksi melawan Teror dengan pertimbangan sendiri, ketimbang Caberra dibawah John Howard melawan Teror seperti kemauan Amerika. Kini yang mendesak strategi pershabatan bisa ditegakkan kembali atas dasar yang baru.Hal itu mengingat John Howard sudah tidak lagi jadi Perdana Menteri yang akan disusul naiknya Barack Obama ke tampuk pemerintahan Amerika Serikat.Sseutu yang tidak mustahil Mengapa tidak. ..